Berbagai bencana akibat cuaca ekstrem terus mendera Indonesia mulai akhir 2011 hingga 2013 ini. berbagai negara di belahan dunia
dunia terus didera cuaca ekstrem, mulai dari badai salju, tornado,
hingga suhu panas. Cuaca ekstrem telah menelan korban jiwa, jutaan
mengungsi serta melumpuhkan roda ekonomi.
Sejumlah negara di Eropa seperti Jerman, Ceko, dan Austria dilanda banjir. Di belahan negara lainnya seperti India dan Pakistan justru didera suhu panas dan kekeringan. Sedangkan di Asia Tenggara, hujan lebat terus mengguyur kota-kota besar.
Pada Sabtu 25 Februari 2012, banjir menyapu Kecamatan Tangse, Kabupaten Pidie, Aceh pada Sabtu 25 Februari 2012 mulai pukul 18.30 WIB. Air bah menerjang tiga desa, yakni Kebun Nilam, Blang Maloe, dan Pulo Mesjid. Satu orang tewas atas nama Tengku Idris, berusia 55 tahun. Sedangkan 18 rumah hanyut terbawa banjir, 14 di Desa Kebun Nilam dan 4 lainnya di Blang Maloe. Jembatan Kuala Panteue, penghubung Beureunuen-Tangse, rusak. Kerugian material seluruhnya belum terdata.
Sementara angin puting beliung melanda Kelurahan Wette'e, Kecamatan Pancalautang, Kabupaten Sidrap, Jumat, 24 Februari 2012. Sedikitnya lima orang tewas, sekitar 98 rumah rusak. Empat korban tewas saat amukan puting beliung melanda kawasan Sidrap. Satu korban lainnya tewas tersapu puting beliung di kawasan Pakpak Barat.
Dari 98 rumah rumah yang dilaporkan, 59 rumah di antaranya terdapat di Sidrap. Sedangkan 39 rumah lainnya di Pakpak Barat. Akibatnya, sebanyak 215 warga di Sidrap sempat mengungsi ke sejumlah posko darurat yang didirikan tim SAR gabungan.
Di Kecamatan Simpati, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, sekitar 200 rumah hanyut terbawa banjir, pada 22 Februari 2012 yang lalu. Banjir bandang ini juga merusak sejumlah fasilitas umum, 11 jembatan dan 13 saluran irigasi. Sekitar 120 hektare areal sawah ludes. Menurut data, kerugian material akibat bencana ini mencapai Rp12,9 miliar.
Sejumlah negara di Eropa seperti Jerman, Ceko, dan Austria dilanda banjir. Di belahan negara lainnya seperti India dan Pakistan justru didera suhu panas dan kekeringan. Sedangkan di Asia Tenggara, hujan lebat terus mengguyur kota-kota besar.
Pada Sabtu 25 Februari 2012, banjir menyapu Kecamatan Tangse, Kabupaten Pidie, Aceh pada Sabtu 25 Februari 2012 mulai pukul 18.30 WIB. Air bah menerjang tiga desa, yakni Kebun Nilam, Blang Maloe, dan Pulo Mesjid. Satu orang tewas atas nama Tengku Idris, berusia 55 tahun. Sedangkan 18 rumah hanyut terbawa banjir, 14 di Desa Kebun Nilam dan 4 lainnya di Blang Maloe. Jembatan Kuala Panteue, penghubung Beureunuen-Tangse, rusak. Kerugian material seluruhnya belum terdata.
Sementara angin puting beliung melanda Kelurahan Wette'e, Kecamatan Pancalautang, Kabupaten Sidrap, Jumat, 24 Februari 2012. Sedikitnya lima orang tewas, sekitar 98 rumah rusak. Empat korban tewas saat amukan puting beliung melanda kawasan Sidrap. Satu korban lainnya tewas tersapu puting beliung di kawasan Pakpak Barat.
Dari 98 rumah rumah yang dilaporkan, 59 rumah di antaranya terdapat di Sidrap. Sedangkan 39 rumah lainnya di Pakpak Barat. Akibatnya, sebanyak 215 warga di Sidrap sempat mengungsi ke sejumlah posko darurat yang didirikan tim SAR gabungan.
Di Kecamatan Simpati, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, sekitar 200 rumah hanyut terbawa banjir, pada 22 Februari 2012 yang lalu. Banjir bandang ini juga merusak sejumlah fasilitas umum, 11 jembatan dan 13 saluran irigasi. Sekitar 120 hektare areal sawah ludes. Menurut data, kerugian material akibat bencana ini mencapai Rp12,9 miliar.