Menurut sebagian besar ahli astronomi pada dasarnya Hujan Meteor hampir setiap hari terjadi, namun jumlah dan intensitasnya tidak seperti ketika waktu - waktu tertentu sebagaimana telah banyak diketahui oleh para ahli.
Dalam susunan tata surya, bumi tidaklah beraktivitas sendiri karena banyak benda-benda langit lainnya yang juga berpendar dan bukan tidak mungkin bakal menabrak satu sama lain tentunya jika Allah Subhanahu Wata'ala menghendaki. parahnya adalah ketika tabrakan ini membuat pecahan dan kemudian serpihannya menyebar dan turun sampai kebumi akan tetapi janganlah dibayangkan seperti bahwa batu batu ini seperti debu karena ukuran dari batuan langit ini sangat besar hingga serpihannya saja bisa berton-ton.
Meteor yang jatuh di Rusia kemarin adalah sebuah contoh kecil daripadanya
Meteor yang jatuh di Rusia kemarin adalah sebuah contoh kecil daripadanya
Menurut Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia, meteor yang jatuh di wilayah Chelyabinsk, Pegunungan Ural, Rusia itu berbobot sepuluh ton lebih atau setara dengan berat tiga gajah, Kementerian Dalam Negeri Rusia menyatakan jatuhnya meteorit itu telah mengakibatkan banyak orang terluka. Kebanyakan korban luka akibat terkena pecahan kaca jendela bangunan yang hancur karena terkena getarannya.
Para ahli mengatakan batu berpijar tampak terbakar di langit pagi itu merupakan meteorit. Pijaran batu meteorit itu bisa terlihat hingga jarak ratusan kilometer dan sebagian besar orang percaya bahwa peristiwa jatuhnya meteorit itu adalah merupakan peringatan bagi planet Bumi dan kehidupan didalamnya.
Hujan meteor bahkan terjadi saban hari di pelbagai belahan bumi. Kepala Observatorium Bosscha, Taufik Hidayat, mengatakan, setiap harinya antara seratus sampai seribu ton meteor membombardir bumi, namun tidak sampai membahayakan manusia.
Menurut para ahli ukuran benda langit langit sebelum mencapai atmosfer bumi sangat kecil sehingga dari hasil panas akibat gesekan dengan atmosfer itu tidak sampai ke bumi. Ia mengatakan, meteor sendiri merupakan benda langit pecahan dari komet yang berserakan di orbit, kemudian mengarah ke bumi karena gaya gravitasi, namun tertahan di atmosfer bumi hingga benda tersebut tidak sampai ke bumi.
Sebenarnya dari perjalanan sejarah bumi sendiri, benda angkasa yang menabrak bumi dapat terlihat dari banyaknya kawah di permukaan bumi. Tercatat terdapat 1.500 kawah akibat dari tumbukan bumi pada masa yang lalu, salah satunya di Arizona, Amerika Serikat (AS)" Bahkan, berdasarkan catatan sejarah juga diketahui penyebab kepunahan dari hewan purba Dinosaurus akibat adanya benda langit yang menabrak bumi.
Karenanya para astronomi melakukan penelitian yang sangat aktif terhadap benda langit terutama kepada asteroid karena ukurannya yang cukup besar. "Jika ukurannya kecil tidak masalah karena akan habis ketika melewati atmosfer bumi, namun jika berukuran besar akan berbeda ceritanya"
Para ahli mengatakan batu berpijar tampak terbakar di langit pagi itu merupakan meteorit. Pijaran batu meteorit itu bisa terlihat hingga jarak ratusan kilometer dan sebagian besar orang percaya bahwa peristiwa jatuhnya meteorit itu adalah merupakan peringatan bagi planet Bumi dan kehidupan didalamnya.
Hujan meteor bahkan terjadi saban hari di pelbagai belahan bumi. Kepala Observatorium Bosscha, Taufik Hidayat, mengatakan, setiap harinya antara seratus sampai seribu ton meteor membombardir bumi, namun tidak sampai membahayakan manusia.
Menurut para ahli ukuran benda langit langit sebelum mencapai atmosfer bumi sangat kecil sehingga dari hasil panas akibat gesekan dengan atmosfer itu tidak sampai ke bumi. Ia mengatakan, meteor sendiri merupakan benda langit pecahan dari komet yang berserakan di orbit, kemudian mengarah ke bumi karena gaya gravitasi, namun tertahan di atmosfer bumi hingga benda tersebut tidak sampai ke bumi.
Sebenarnya dari perjalanan sejarah bumi sendiri, benda angkasa yang menabrak bumi dapat terlihat dari banyaknya kawah di permukaan bumi. Tercatat terdapat 1.500 kawah akibat dari tumbukan bumi pada masa yang lalu, salah satunya di Arizona, Amerika Serikat (AS)" Bahkan, berdasarkan catatan sejarah juga diketahui penyebab kepunahan dari hewan purba Dinosaurus akibat adanya benda langit yang menabrak bumi.
Karenanya para astronomi melakukan penelitian yang sangat aktif terhadap benda langit terutama kepada asteroid karena ukurannya yang cukup besar. "Jika ukurannya kecil tidak masalah karena akan habis ketika melewati atmosfer bumi, namun jika berukuran besar akan berbeda ceritanya"
0 comments:
Post a Comment