Home » , » Hujan Meteor Leonid

Hujan Meteor Leonid

Menurut para ahli perbintangan , perplanetan , dan atau apapun itu sebutannya Sebuah hujan meteor sebenarnya terjadi disetiap bulannya. seperti halnya hujan meteor Leonid, yang menurut kabar yang beredar muncul setiap tanggal 15 – 20 November dan berpuncak di kisaran tanggal 18 November setiap tahunnya. Hujan meteor ini pernah disebut yang paling spektakuler ketika jumlah meteor yang tampak mencapai 100.000 buah per jamnya di tahun 1833. Dengan jumlah meteor sebanyak itu, istilah hujan meteor pun berubah menjadi badai meteor. Di keadaan normal, jumlah meteor yang bisa kita lihat antara 5-20 meteor per jam.

(Sumber: Wikipedia)

Nama hujan meteor ini diambil dari nama rasi Leo, yang disebut sebagai titik radian meteor-meteornya. Penamaan sebuah hujan meteor memang menggunakan rasi tempat titik radiannya berada. Titik radian itu sendiri berarti titik imajiner yang menjadi pusat dari semua meteor yang muncul. Apabila setiap meteor dianggap sebagai garis dan kita perpanjang ke arah yang berlawanan dengan arah geraknya, kita akan dapatkan semua garis tersebut seolah bertemu di satu titik. Titik itulah yang disebut titik radian. Mirip seperti jeruji roda yang bertemu di titik tengah roda.

Sebuah meteor akan terlihat sebagai goresan cahaya sekilas di langit. Durasinya tidak sampai satu detik walaupun ada juga yang terlihat cukup lama, bergantung dari ukurannya. Meteor tersebut berasal dari meteoroid yang tertarik gravitasi dan masuk ke atmosfer Bumi. Menurut IAU, meteoroid itu sendiri didefinisikan sebagai benda padat yang bergerak di ruang antar planet, dengan ukuran lebih kecil dari astroid dan lebih besar dari sebuah atom.

Meteoroid yang berpijar

Sebuah meteoroid yang memasuki atmosfer Bumi akan mengalami tumbukan dengan partikel-partikel udara. Tumbukan ini dapat memanaskan meteoroid dan memijarkannya. Namun bukan hanya itu saja yang menyebabkan meteoroid bercahaya. Karena lajunya yang cukup tinggi, meteoroid akan menekan kolom udara di depannya. Tekanan tersebut akan memanaskan udara sedemikian tingginya sehingga dapat memijarkan dan juga melelehkan sebagian meteoroid tersebut.
(Sumber: Wikipedia)

Kebanyakan meteoroid dalam sebuah hujan meteor akan terbakar habis di atmosfer karena ukurannya yang kecil. Tetapi ada juga meteor yang tidak habis di atmosfer, melainkan terus turun dan menumbuk permukaan Bumi. Tumbukan ini dapat menghasilkan kawah dan sisa batuan yang ditemukan disebut meteorit. Meteor seperti itu biasanya bukan berasal dari hujan meteor tetapi termasuk dalam kelompok meteor sporadis. Sebuah meteorit yang baru ditemukan sering dikatakan memiliki suhu tinggi. Padahal sebenarnya tidak begitu karena bagian yang panas dari meteor tersebut sudah hilang. Sehingga meteorit bisa ditemukan dalam keadaan hangat saja.

0 comments:

Post a Comment